FAJAR.CO.ID,KENDARI — Pj Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu dibuat kesal bercampur geram. Kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam menggejot serapan anggaran masih jauh dari harapan.
Hingga Oktober, anggaran Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari yang terserap baru 42 persen. Realisasi serapan anggaran ini merujuk pada Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang telah diterbitkan.
Asmawa memberi warning dan meminta jajaran segera memaksimalkan serapan anggaran. Program kerja pemerintah yang telah dirancang harus segera direalisasikan. Apalagi masa tahun anggaran 2022 kini kurang dari tiga bulan lagi.
“Penyerapannya harus kita genjot. Karena waktu tidak lama lagi. Berdasarkan hitungan kalender tinggal 70 hari. Kalau selama ini realisasi hanya 80 persen kita target 90-an persen realisasi anggaran tahun ini,” ungkap Asmawa saat memimpin rapat bersama kepala OPD Pemkot Kendari, Selasa (18/10).
Kepala Biro Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ini mengingatkan kepala OPD yang tidak sanggup melaksanakan tugas utamanya dalam memaksimalkan realisasi anggaran untuk melaporkan diri ke Pemkot.
“Kalau (kepala OPD) tidak ada keinginan untuk merealisasikan (anggaran). Silahkan lapor. Nanti kami selesaikan. Karena perlu diketahui pekerjaan pemerintahan tidak ada kata tidak bisa,” tegas Asmawa.
Sekedar informasi, pagu belanja Pemkot Kendari dalam APBD 2022 sebesar Rp 1,41 triliun. Sementara untuk realisasinya hingga Oktober baru mencapai 42 persen atau sekira Rp 592 miliar.(KP/fajar)