Ketua IKA Program Bahasa Ingris UHO ini melanjutkan, kegiatan yang bertemakan freedom to learn : fostering quality education and removing classical barriers in language education and literacy atau merdeka belajar : meningkatkan kulitas pendidikan dan menghilangkan hambatan dalam pembelajaran pendidikan bahasa dan literasi, juga dinilai mampu lebih mensosialisasikan kurikulum merdeka belajar, mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya di bidang pendidikan bahasa, sastra, linguistik, dan budaya.
Selanjutnya, masih lulusan S3 The Australian National University of Canberra ini, mampu menyajikan dan membahas hasil-hasil penelitian di bidang pendidikan bahasa, sastra, budaya, dan linguistik. Termasuk bagaimana menemukan solusi dan best practices terhadap permasalahan pendidikan.
“Mewakili Gubernur Sultra, H Ali Mazi SH, saya mengucapkan terimakasih kepada narasumber, guru, dosen, termasuk mahasiswa yang menyampaikan pengalaman best practice mereka dalam belajar dan mengajar Bahasa Inggris, termasuk kepada seluruh pihak terkait sehingga akademik konferensi internasional ini terselenggara dan berjalan sukses,” tutur lulusan cumlaude S1 Pendidikan Bahasa Inggris UHO Tahun 1990 ini kepada fajar.co.id, Minggu (30/10).
Selain mewakili Gubernur Sultra saat membuka dan menutup kegiatan akademik konferensi internasional tersebut, Pj Sekda Pemprov Sultra ini juga bertindak selaku pembicara utama bersama sejumlah narasumber lainnya, yakni Mr Prof Dr Willy Renandya merupakan Dosen Nanyang Technological University dari Singapura, Prof Dr Herlina MPd merupakan Dosen Universitas Negeri Jakarta, dan Mahjabeen Hussein Ed D merupakan Independent Researcher and Advisor Iowa City, USA.