FAJAR.CO.ID, KOLAKA UTARA — Pj.Bupati Kolaka Utara (Kolut) Parinringi terus bergerak mewujudkan proyek pembangunan kawasan industri.
Tak hanya menjalin komunikasi dengan para investor, orang nomor satu di Bumi Patowonua ini juga mempersiapkan segala perkara untuk mendukung pembangunan industri pertambangan.
Diantaranya merevisi Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RT/RW). Saat ini, pemerintah telah menyiapkan tiga lokasi yang bakal dijadikan kawasan industri.
“Tata ruangnya sementara kita godok bersama DPRD Kolut. Lawaki Kecamatan Tolala misalnya sudah masuk dalam RT/RW. Begitu dengan lokasi lainnya. Yang pastinya, ada tiga lokasi yang disiapkan. Selain Tolala, ada Batuputih dan Pakue Utara. Kita ingin memastikan segala persyaratan pembangunan kawasan industri tidak ada kendala,” kata Pj. Bupati Parinringi, kemarin.
Jika proses berjalan lancar, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sultra itu optimistis pembangunan bisa dimulai tahun depan. Apalagi sejumlah investor telah menyatakan ketertarikannya. Salah satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) asal China.
Pada dasarnya, pihaknya akan membuka peluang kepada setiap investor yang benar-benar serius membangun kawasan industri pertambangan.
Kehadiran pabrik pengolahan nikel kata mantan Wakil Bupati (Wabup) Konawe ini, akan memberi dampak multiplier effect. Penerimaan daerah akan melonjak, terbukanya lapangan kerja, hingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Apalagi pemerintah tak perlu menggelontorkan anggaran mensupport pembangunan industri pertambangan. Justru ratusan miliar hingga triliunan rupiah yang akan masuk ke Kolut melalui para investor.