Kata Wakapolda Suktra, orang yang datang ke rumah sakit itu, bukan orang yang dalam keadaan senang, orang yang datang ke rumah sakit, bukan orang yang dalam keadaan gembira, tetapi orang susah, karena sakit, karena mengalami masalah.
“Terus yang kedua, keluarga-keluarga yang mengantar, tidak semuanya orang yang siap menerima kondisi seperti itu, hingga membutuhkan penanganan yang secara khusus. Kalau ada keluarga pasien yang sangat tidak puas dengan pelayanan, lalu marah-marah, itu dimaafkan itu,”
“Jangan karena kita merasa Polisi, orang datang tidak puas dilayani, marah-marah, terus ditantang ‘mau apa kau?’ itu bisa malah bisa berantem akhirnya, atau ada kata “mau apa kau? kalau gak puas, pergi dari sini !, cari rumah sakit yang lebih bagus’. Itu gak boleh,” pesan Wakapolda Sultra disela-sela membacakan sambutan.
Kata Waris, jadi upgrade mental pelayanan itu penting, perilaku pelayanan itu penting, minimal kita bisa menyaingi pelayanan Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
“Jadi bagus kalau kita bisa sama dengan rumah sakit Bhayangkara Makassar atau rumah sakit Polri, dan saya yakin rumah sakit Bhayangkara Kendari bisa, tinggal kita ada kemauan untuk itu,”ujarnya memberi motivasi.
Sambung Wakapolda Sultra menyampaikan arahan dan penekanan Kapolda Sultra, bahwa yang ketiga, lakukan pengawasan berkala dan tempatkan personil yang berkompetensi dibidang pelayanan kesehatan, sehingga mampu memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat.
” Waktu Menteri PMK pak Muhajir, ia (sakit) tidak mau dirawat di tempat lain, mau ia dirawat di RS Bhayangkara Kendari, terus cerita lagi dari Ketua DPRD Provinsi, kemudian dari Bu Sekda Sultra (Hj. Endang) ketika dia mengalami paparan covid 19, dan pelayanan itu bisa lebih cepat daripada rumah sakit lain,” imbuhnya menceritakan testimoni yang pernah dirawat di RS Bhayangkara Kendari.