Lanjutnya berharap agar Ibu-ibu khususnya Dharma Wanita Persatuan bisa membackup, saling bersinergi dengan Pemkab Buteng agar angka pravalensi Stunting di Buteng dapat kita tekan.
“Sudah banyak dilakukan langkah-langkah dalam penanganan Stunting di tahun 2022, tapi ternyata Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang direlease terakhir, hanya turun 1,1 persen. tahun 2021 di angka 41,80 persen, dan ditahun 2022 lalu diangka 41,70 persen tertinggi se-Sultra. Ini merupakan tantangan kita semua,”terangnya
Sambungnya, semoga kehadiran Ibu Ketua Dharma Wanita Provinsi Sultra bersama rombongan, memberikan manfaat, dorongan dan samangat serta motivasi kepada semua jajaran pengurus Dharma Wanita baik yang ada di kabupaten, (OPD), Kecamatan, Kelurahan agar mengambil peran khususnya dalam penanganan Stunting.
Sekda juga menambahkan, angka kemiskinan di Buteng juga masih sangat tinggi, berada diangka 14,90 persen.
“Harapan kami, dengan peran dan dukungan Dharma Wanita Persatuan dan organisasi wanita lainnya kita harapkan angka kemiskinan dapat kita tekan dan semakin kecil,”pungkas Sekda Buteng.
Untuk diketahui, angka kemiskinan ekstrim berdasarkan Tim Penilai Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Buton Tengah berada di angka 2,59 persen atau sekitar 2.424 jiwa, ini menjadi perhatian kita semua.(IMR/FNN).