Cerita JK Gagal Dibidang Telekomunikasi hingga Fokus ke Bisnis Listrik

  • Bagikan
BERBAGI CERITA.Wapres RI Ke 10 dan 12 HM Jusuf kalla saat berbagi cerita di acara pertemuan para pengusaha yang berlangsung di lantai 2 Wisma Kalla Senin,30 januari 2023. (NURHADI/FAJAR)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Mantan Presiden RI, Jusuf Kalla bercerita soal pengalamannya dalam berbisnis dan membangun usaha.

Hal itu diutarakan JK saat bertemu dengan para pengusaha yang terhimpun dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sulsel, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sulsel, dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulsel di lantai 2 Wisma Kalla Senin, 30 Januari 2023.

JK memuji di kalangan Tionghoa, bisnis regenerasi mereka sangat positif. Mereka cepat berkembang karena memakai deret ukur, masyarakat lokal pakai deret hitung.

Deret ukur itu artinya kalau anaknya lima dibelikan toko lalu berkembang lagi. Kemudian anaknya lagi dikembangkan lagi. Orang Tionghoa cepat sekali berkembang usahanya karena faktor itu.

“Kalau kita satu perusahaan, anak lima, satu lanjutkan, satu mau jadi tentara, satu mau jadi pemerintah, satu mau jadi DPR, akhirnya tidak berkembang dan tidak dilatih. Itulah cara yang terbaik untuk regenerasi. Kalau pergi rapat bawa anak juga,” beber JK.

Sekolah penting, tetapi pengalaman lebih jauh penting dari sekolah. Itu mungkin yang membedakan Hadji Kalla bisa 70 tahun. Kerabat Hadji Kalla banyak yang berhenti usahanya di tengah jalan pada satu atau dua generasi.

“Walaupun banyak yang gagal juga. Bapak saya bikin hotel, tapi tutup sampai sekarang. Saya ekspor kambing ke Brunei. Hanya bisa enam bulan karena kadang kapal macet dan busuk daging. Jadi saya usaha kira-kira 30 macam. Jadi saya nasehatkan anak jangan ikuti saya. Fokus saja. Usaha yang paling kecil tukang cukur. Kita bikin, langsung satu tahun yang rusak The Beatles jamannya orang pada gonrong semua tidak cukur,” cerita JK sambil tertawa.

  • Bagikan