Dalam sesi tanya jawab atau diskusi, salah seorang warga, Muhlis mengusulkan perbaikan drainase dan bantuan pembangunan masjid.
“Saya minta perbaikan drainase, karena di lingkungan kami ini, jika hujan rumah ibu Atika kebanjiran karena drainasenya tersumbat atau sudah tertutup, disini jika hujan rumah warga pasti kebanjiran,” katanya.
Warga lainnya, Yusuf mengusulkan bantuan karpet masjid panjang 25 meter, serta paving block jalan sepanjang 500 meter.
Dan ibu Nurhayati mengeluhkan air bersih, serta mengusulkan bantuan baju persatuan majelis taklim.
Mendengar usulan warga tersebut, Yudhianto menyampaikan akan segera meninjau titik atau lokasi yang diusulkan warga tersebut bersama dinas terkait, agar diketahui apa itu kewenangan Pemerintah Provinsi atau kewenangan Pemkot Kendari.
Kalau itu bisa diintervensi dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi, lanjutnya, maka dalam perubahan anggaran nanti pihaknya akan berupaya maksimal untuk memasukannya agar dikerjakan tahun 2023 ini.
Untuk usulan atau kebutuhan warga terkait fasilitas rumah ibadah, sambungnya, tidak perlu menunggu dana aspirasi. Pihaknya langsung merealisasikannya menggunakan uang pribadinya.
“Jadi usulan bapak ibu terkait karpet masjid dan baju majelis taklim Insya Allah satu, dua hari saya realisasikan menggunakan uang pribadi saya,” tegas Ketua Perkemi Sultra ini.
Sebab, kata dia, selama menjadi anggota DPRD Sultra, pihaknya telah mewakafkan gajinya untuk membantu masyarakat Kota Kendari.
“Jadi selama saya reses saya selalu buat program seperti itu. Apa yang bisa langsung dikerja, dan yang akan saya bawa ke paripurna. Yang jelas usulan warga yang masuk tinggal dilihat mana yang paling urgen itu yang harus segera diselesaikan,”pungkasnya.(IMR/FNN).