Lebih lanjut mantan Wakajati DKI Jakarta ini menambahkan, bahwa dengan bersinergi dengan media, ia diuntungkan karena kinerjanya diketahui masyarakat dan teman-teman media diuntungkan karena mempunyai bahan untuk mempublikasikan kinerja kepada masyarakat, selain juga berfungsi untuk turut mengawasi.
“Terus kenapa? kalau kinerja saya, minta dipublikasikan, tentunya saya perlu mendapat dukungan dari masyarakat, dan dukungan ini tidak mungkin diberikan masyarakat, kalau mereka tidak mengetahui apa yang saya kerjakan. Sehingga dari situ, saya selalu menyatakan bahwa komunikasi dengan media adalah hal utama untuk kesuksesan pekerjaan,”ucapnya.
Lanjutnya menjelaskan, bahwa ia memerlukan teman-teman media, bukan untuk populer.
“Sudah lewat masanya untuk mencari popularitas, saya bukan orang politik, saya juga tidak berambisi untuk menduduki jabatan-jabatan politik, sehingga pemberitaan dari teman-teman adalah murni sebagai fungsi penyampaian kinerja dan juga sebagai fungsi kontrol atas kinerja saya dan kinerja teman-teman dalam Kejati Sultra,”tandasnya.
Ditempat yang sama, Wakajati Sultra, Herry Ahmad Pribadi juga melanjutkan dan juga memperkenalkan diri dihadapan awak media yang hadir.
“Nama saya Herry Ahmad Pribadi, orang tua (Bapak) saya berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Ibu saya berasal dari Madura, namun saya dibesarkan di Jakarta. Jadi sejarah saya beragamlah perjalanan kehidupan saya, anak saya dua, dan dua-duanya sudah bekerja dan sudah menikah. Dan saya sudah punya cucu satu,”ujarnya.
