FAJAR.CO.ID, KENDARI – Pemkot Kendari bekerja sama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk menyukseskan kota tanpa kumuh.
Kepala BPN Sultra Asep Heri mengatakan, pihaknya menggelar pertemuan sebagai pertemuan menyamakan persepsi yang disampaikan pemangku kepentingan terkait dan memotret hambatan, kendala dan masalah.
Dikatakannya, setelah hambatan, kendala dan masalah tersebut dianalisa, maka akan ditemukan solusi terbaik pelaksanaan program kota bebas kumuh Kota Kendari.
“Intinya konsolidasi lahan, pengelolaan, kepemilikan, pemanfaatan lahan dan pengalihan pemanfaatan lahan membutuhkan kerjasama, koordinasi dan kerjasama, termasuk peran aktif masyarakat dalam mendukung program Kotaku,” kata Asep.
Selain itu, ia berharap melalui koordinasi dan kerja sama ini, Kota Kendari menjadi kota tanpa kawasan kumuh dapat terwujud. “Kita berharap dengan adanya program kota tanpa kawasan kumuh semakin banyak melahirkan generasi muda Indonesia yang berkualitas, khususnya di Kendari,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari Ridwansyah Taridala menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kepala Kanwil BPN Sultra dan masyarakat Kota Kendari yang telah memberikan keberhasilan yang sangat bermanfaat.
Dia menceritakan, sejak 2019, kota tanpa kawasan kumuh bergerak, lahan seluas enam hektar itu dibeberapa lokasi seperti Bungkutoko-Petoaha, lalu Puday-Lapulu dan sekarang Desa Puday dengan bantuan BPN Sulawesi Tenggara.
“Mudah-mudahan camat, lurah dan RT dapat mendukung program ini dan memberikan pemahaman kepada masyarakat,” ujarnya.