Dia menuturkan, EITI Internasional mengundang para pemangku kepentingan dari seluruh dunia untuk bergabung dengan dalam membentuk visi kolektif dan inklusif untuk transparansi selama beberapa dekade mendatang, dimana misi EITI adalah sumber daya alam yang dihasilkan suatu negara menjadi milik warga negara tersebut. Mempromosikan pengelolaan sumber daya minyak, gas dan mineral yang terbuka dan akuntabel.
“EITI percaya bahwa sumber daya alam (SDA) suatu negara adalah milik warganya. Misi EITI adalah untuk mempromosikan pemahaman tentang pengelolaan sumber daya alam, memperkuat tata kelola dan akuntabilitas publik dan perusahaan, dan menyediakan data untuk menginformasikan pembuatan kebijakan dan dialog multi-stakeholder di sektor ekstraktif.
Kehadiran Pemprov Sultra tampil untuk menjadi pembicara di tingkat Internasional menjadi satu kebanggaan dan keberhasilan visi misi AMAN dalam pembangunan, dalam pembangunan birokrasi yang professional, andal dan berdaya saing,” ucapnya.
Untuk diketahui, Konferensi Global EITI 2023
dalam rangka Memberdayakan pemangku kepentingan EITI lokal, yang bertempat di Auditorium CICAD
Adapun selaku pembicara selain dari Sultra yakni Grace Barraso selalu Wakil Presiden, Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan. Arcelor-Mittal. Nana Akua Deshye II yakni Ibu Suri.
Sanzule, Ghana. Nicolas Kobiane yakni Sekretaris Jenderal Kementerian Ekonomi, Keuangan dan Prospek Burkina Faso, dan Patricia Delia Pinto selaku Perwakilan OMS dari EITI subnasional, Arequipa, Peru. Dan Moderator yakni Mario Picon merupakan Direktur Hasil Pusat Aksi Tata Kelola untuk Pembangunan.