“Di Ulu Benua, sektor unggulan masyarakatnya, yakni sektor pertanian yang menyumbang pendapatan Rp. 4,53 miliar dan perkebunan yang menyumbang pendapatan Rp. 480,3 juta. Pendapatan ini secara signifikan telah mengurangi tingkat kemiskinan yang ada di Desa Ulu Benua,” jelasnya.
Sementara itu, Sekda Konawe Ferdinand Sapan saat memberikan sambutannya menerangkan, jumlah desa tertinggal di Konawe tahun 2021 mencapai 46 desa dan turun jadi 14 desa tertinggal tahun 2022. Desa berkembang tahun 2021 sebanyak 245 desa dan meningkat jadi 251 desa tahun 2022. Kemudian, desa maju dari hanya 3 pada tahun 2021 menjadi 26 Desa Maju pada tahun 2022.
Ferdinand juga mengungkapkan, pihaknya telah membaca laporan penelitian terkait dampak lomba desa terhadap peningkatan kualitas pengelolaan pemerintah desa. Hasilnya, cukup mencengangkan karena dijelaskan bahwa kelemahan aparat desa ialah tidak mengerti Tugas pokok dan fungsi (Tupoksi)nya.
“Kelemahan ini yang akan terus kita dorong, sehingga pelayanan di pemerintah desa bisa lebih maksimal kedepannya,” terang mantan Kepala BPKAD Konawe tersebut.
Selanjutnya, Kepala DPMD Sultra, I Gede Panca mengaku, ketika bertandang ke Desa Ulu Benua dirinya serasa pulang kampung. Ia juga bangga ketika dirinya dan tim disambut dengan tari penyambutan khas Suku Tolaki dan Suku Bali, yang menurutnya adalah kolaborasi budaya yang luar biasa.
“Saya lihat pemerintahan di desa ini luar biasa dan tentu ini tidak lepas dari binaan langsung dari Bupati Konawe. Kami akan melakukan penilaian seobyektif mungkin dan semoga Desa Ulu Benua bisa jadi yang terbaik,” ujarnya.
