dan saya ucapkan selamat atas dua orang utusan bau bau perwakilan paskibraka nasional utusan provinsi Sultra semoga kalian yg menampilkan yg terbaik Aamiin 🤲🙏,”tulis Ibu Samsuani di wall facebooknya, Jum’at (14/7).
Sementara itu, Bayu Habib dalam komentarnya di Facebook juga menuliskan kekecewaannya terhadap proses seleksi Paskibraka tingkat provinsi Sultra yang diduga tidak transparan tersebut.
“Seleksi Paskibraka” judul hari ini, lama tak menulis di wall facebook (FB) tapi seleksi calon paskibraka di tingkat daerah menuju tingkat nasional khususnya di kab. Konawe cukup seksi untuk di ulas, bagaimana tidak dengan banyaknya spekulasi terkait seleksi ini yang konon di informasikan bahwa perekrutannya online (benar-benar mengandalkan SDM generasi muda pada tingkat pelajar) seolah tercederai karena publik menganggap kurangnya transparansi pada hasil/nilai seleksi se sampainya di tingkat Provinsi itu sendiri menuju tingkat nasional,”tulis Habib.
Sambungnya, seperti kasus anak dari saudara kami dalam curhatannya, ibu yang diketahui bernama Samsuani itu menyebut jika anaknya telah dinyatakan lolos untuk ikut paskibraka di Jakarta mewakil Provinsi Sulawesi Tenggara. Dia adalah Doni Amansa siswa SMAN 1 Unaaha, dari Kelurahan Asinua Kecamatan Unaaha Kabupaten Konawe.
“Namun, setelah tiga hari mengikuti pembekalan dan akan diberangkatkan besoknya, nama Doni telah digantikan oleh siswa asal Bau Bau. Pergantian nama anaknya tersebut membuat Samsuani sangat kecewa,”
“Harapannya serta harapan seluruh publik agar seleksi seperti ini lebih ditekankan kepada transparansi proses, hasil/nilai kualifikasi untuk menghasilkan generasi dgn SDM yang berkualitas dan tidak ada lagi pra duga/dugaan atau indikasi main mata dan lain lain dalam seleksi ini.Wassalam🙏,”tutup habib.