Kesulitan Air Bersih, Warga Grobogan Jateng Terpaksa Gunakan Air Keruh dari Galian di Sungai Kering

  • Bagikan

Sulitnya mendapatkan air bersih sudah sering terjadi saat kekeringan melanda beberapa wilayah di Jawa Tengah.

Biasanya, setiap musim kemarau warga menggunakan air di embung atau sumur resapan dan tadah hujan.

Warga terpaksa membuat galian di dasar sungai yang juga mulai mengering, jika embung juga telah kering.

Sejak Juni lalu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta warga Grobogan mengantisipasi musim kemarau yang akan berdampak pada kekeringan.

Untuk mencegah krisis air bersih, warga diminta untuk tetap hemat dan menggunakan air seperlunya karena Grobogan terkenal sebagai daerah tandus. Warga diminta memanfaatkan perkarangannya untuk menampung air.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana juga telah menyebut kekeringan mulai melanda sebagian wilayah Jawa Tengah. Beberapa kabupaten di Jawa Tengah telah melaporkan krisis air bersih.

Kekeringan antara lain dirasakan warga Desa Kendalsari, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. Sebanyak 4.360 warga kesulitan mendapatkan air bersih.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari menyebit BPBD Kabupaten Klaten telah mendistribusikan air bersih menggunakan mobil tangki berkapasitas 30 ribu liter sebagai upaya antisipasi dan penanganan. (fajar)

  • Bagikan

Exit mobile version