FAJAR.CO.ID, GROBOGAN — Warga Grobogan, Jawa Tengah kesulitan mendapatkan air bersih. Warga terpaksa menggunakan air keruh dari hasil menggali sungai yang juga telah kering.
Kondisi seperti ini sudah terjadi sejak kekeringan melanda wilayah Grobogan, Jawa Tengah, selama hampir satu bulan.
Setiap hari, warga Grobogan pulang balik antara 5-10 kali ke galian di sungai yang kering untuk mengambil air meskipun keruh.
Beberapa warga terlihat menggunakan sepeda motor untuk membawa jeriken berisi air yang diambil dari sungai. Ada pula yang mengangkatnya tanpa menggunakan kendaraan.
Hamdani, salah seorang warga Karang Anyar, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, mengaku kekeringan sudah terjadi selama hampir satu bulan.
“Sudah hampir satu bulan. Air di sumur sudah kering. Jadi gunakan air di sungai meskipun keruh, daripada tidak ada sama sekali,” ujarnya, Rabu (19/7).
Meskipun keruh, warga tetap menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari. Mereka tidak punya pilihan lain, karena untuk membeli air bersih pun mereka tak sanggup.
Warga desa yang kebanyakan memiliki hewan ternak, membuat kebutuhan akan air bersih semakin banyak.
“Ini juga untuk minum ternak sapi di rumah. Jadi setiap hari harus mengambil air di sini. Kadang sampai sepuluh kali,” katanya.
Untuk memenuhi kebutuhan air di rumah tangganya, Hamdani mengaku terpaksa bolak-balik ke sungai antara 5-10 kali dalam sehari.
Warga kini mulai khawatir, galian di dasar sungai juga ikut mengering. Warga berharap pemerintah segera menyalurkan bantuan air bersih di daerah yang dilanda kekeringan.