LM Irfan Mihzan dapat Ancaman
Sepekan sebelum penikaman, LM Irfan Mihzan, mengaku pada salah satu rekan seprofesinya, ia sempat mendapatkan sebuah ancaman melalui pesan WhatsApps (WA). Ancaman itu diketahui diduga datang dari salah satu oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Buton Selatan (Busel).
Isi pesan yang menggunakan sebagian bahasa daerah Wolio (Baubau/Buton) berisi kalimat agar korban lebih berhati-hati. Namun Irfan tidak terlalu menghiraukan pesan dalam WA tersebut.
“Intinya sy lawan kamu, karena saya dalam batas koridor pemmerintah itu sendiri”
“Sia2 sy kuliah, kalau sy tdk tau batasan itu”
“Dua kata buat mu
- Pengakaanaka (bahasa Buton: hati hati)
- Pekalpe karomu (bahasa Buton: perbaiki dirimu)
- Udania bawinemu tw anamu” (bahasa Buton: ingat istrimu dan anakmu)
“Semoga paham”
“Tidur memang
Malam ini, jgn lupa penkangkiloo (bahasa Buton: bersihkan dirimu,” demikian bunyi pesan WA bernada ancaman yang diterima Irfan.
Jarak waktu antara pesan ancaman dan penikaman berkisar satu pekan. Irfan ditikam oleh oknum tak dikenal (OTK) di depan rumahnya saat baru pulang membeli ikan bersama istrinya, Sabtu 22 Juli 2023 sekira pukul 10.00 WITA.
Akibat kejadian itu, korban mengalami luka di lengan kanan dan lengan kiri. Oleh warga setempat, korban dilarikan ke RSUD Palagimata Baubau.
Sekitar pukul 15.00 WITA, korban melaporkan secara resmi peristiwa penganiayaan kepada dirinya di Sat Reskrim Polres Baubau.(IMR/FNN).