FAJAR.CO.ID, KENDARI – Harta karun cadangan bijih nikel terbesar di Indonesia, ternyata berada di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), dengan jumlah cadangan bijih Nikel mencapai 1,7 miliar Wet metric ton (Wmt) atau mencapai 34 persen dari total cadangan bijih nikel Indonesia.
Kemudian, jumlah sumber daya bijih nikel Provinsi Sultra berada pada angka yakni sebesar 6,4 miliar Wmt.
Berdasarkan data, total potensi bijih nikel se Indonesia yakni Sumber daya sebesar 17,3 Miliar Wmt dengan jumlah cadangan sebesar 5 miliar Wmt.
Hal ini diungkapkan oleh Representative Office Manager Kendari, PT. Surveyor Indonesia, Muhammad Ilham saat menjadi narasumber dalam dialog publik beberapa waktu lalu di salah satu warkop di Kendari dengan tema mendorong industri pertambangan yang inklusif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sultra.
“Saya ingin menyampaikan hasil-hasil riset saya bagaimana kondisi nikel di Indonesia, dan bagaimana kondisi nikel di Sultra,”ucapnya.
Sambungnya, nah, kita lihat dulu secara utuh atau dunia, terkait produksi nikel di dunia itu, Indonesia diposisi mana sebagai produsen Nikel Pig Iron (NPI), kalau dilihat disini, kalau dalam satu tahun itu sekitar 2,7 juta nikel yang di produksi dunia, itu nikelnya saja, bukan ore nikel, kalau ore bisa satu persen (nikel) di dalam ore.
“Indonesia (ternyata berada) diposisi pertama (produsen Nikel), loh, satu juta ton ditahun 2021, mungkin ditahun 2022, dan tahun 2023 bisa meningkat lagi, mungkin sudah 1,6 juta ton nikel, jadi Indonesia di posisi pertama, dan disusul Filipina, Rusia, dan New Caledonia,”ungkapnya.