Datangkan Investasi dan Disebut Bapak Investasi Sultra
Investasi disebuah daerah sangat mempengaruhi pertumbuhan daerah itu sendiri, mulai dari Pendidikan, Ekonomi, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat akan sangat mempengaruhi jika Investasi itu tumbuh disebuah daerah. Hal itu yang membuat KSK menggait Investor besar untuk mau menanam uangnya di Kabupaten Konawe, yang dibuktikan dengan Tujuh hal diantaranya.
Pertama, Konawe berhasil mendapat penghargaan dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Kedua, realisasi investasi Konawe berada pada peringkat 7 besar Indonesia dengan nilai investasi Rp.20,056 Triliun
Ketiga, investasi Rp. 20,056 Triliun Konawe 2021 tersebut ternyata setara dengan 14 tahun APBD Konawe, dengan hitungan berdasarkan ABPD 2022 senilai Rp1,4 Triliun Keempat, investasi Rp. 20,056 Triliun tersebut juga setara dengan 5 tahun ABPD Sultra dengan hitungan ABPD Sultra 2022 senilai Rp. 3,838 Triliun, Artinya, investasi itu sama dengan satu periode masa jabatan pemerintahan seorang gubernur.
Kelima, sejak 2018 hingga 2021, investasi yang tercatat masuk di Konawe sudah lebih Rp.60 Triliun. Padahal target pemerintahan KSK periode kedua (2018-2023) hanya sampai Rp 50 Triliun. Keenam, hanya KSK yang mampu melakukannya. KSK mampu mendatangkan investor Tiongkok untuk berinvestasi di Konawe sejak 2014 maka terbangunlah mega industri pengolahan nikel di Kecamatan Morosi, yakni PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT. Obsidian Stainless Steel (OSS). Dua raksasa asal Tiongkok itu hingga saat ini telah mempekerjakan sebanyak 25 ribu karyawan lokal, bahkan menarget dapat mempekerjakan hingga 60 ribu karyawan.