Katanya lagi, terima kasih, karena kita sudah silahturahim, ketemu hari ini.
“Pesan saya, masalah keresahan ini sudah tanggung jawab saya, dan akan kita tangani,”jelasnya
Kata Surunudin, kalau belakang rumah, masalah apa semua, semua kita kasih garisan sesuai aturan yang ada. Karena itulah tugas pemerintah daerah yang ada, bagaimana investasi itu jalan, tentu investasi itu ada sebab akibat, tinggal bagaimana kita meminimalisir dampak negatifnya.
“Kedua, saya tidak mungkin memuaskan semua orang, karena kami bukan alat pemuas, tidak mungkin, tapi minimum kita dekatkan. Jadi sekali lagi saya terima kasih kehadiran kita, pesan saya satu, bubar dari sini Ibu, tidak usah lagi kita bikin kelompok pro kontra. Insya Allah, saya akan sahuti semua apa yang tadi menjadi keresahan sesuai regulasi yang ada, aturan yang ada,”ujarnya.
Sambungnya lagi, jadi ini, yang buat ini (selebaran), tolong jangan mau berkira-kira, sesuai dengan aturan-aturannya, nanti kita undang. Kita undang kita bicara mana yang boleh, mana yang tidak, sehingga tidak ada yang merasa perusahaan kita ini (bela), karena saya tidak berhak (Cabut IUP), kalau ia janji mau menghentikan, omong kosong ia nanti, karena ini kewenangan disana (Pusat), kami hanya bisa mengusul, tapi kalau tidak turun-turun (disetujui), bagaimana?.
“Saya pikir sekarang, kita carikan solusi tercepat dulu, yang bisa kita lakukan di internal kita, itu dulu yang kita lakukan.
Sekali lagi, mari kita jaga persatuan dan kesatuan kita, satu desa, satu dusun, hidup bersama-sama, sayang kalau sampai perpecahan ini,”
