Sambungnya, bahwa hari ini kita perkirakan, sebagai langkah awal itu 4 tandon air bisa melayani 7 sampai 8 KK, dan untuk berikutnya kita akan mengestimasi dan membuat perhitungan yang lebih tepat, kira-kira berapa kedepannya dan berapa yang terdampak secara keseluruhan, sehingga kebutuhan air masyarakat bisa kita pertahankan utamanya mengatasi kekeringan, yang menurut BMKG bahwa gejala El Nino atau fenomena alam ini masih bisa lanjut sampai pada awal tahun 2024.
“Untuk itu, kami masih bekerja terus di lapangan sampai memantau di wilayah-wilayah lain juga, yang mengalami persoalan yang sama. Kalau untuk di wilayah RT. 02, RW 02 ini, memang karena berada di ketinggian dan belum juga diakses oleh layanan PDAM, sehingga masyarakat masih mengandalkan sumur gali dan sumur bor, akan tetapi karena kondisi yang ada saat ini, kita ketahui bahwa ketersediaan air sudah terbatas, karena tidak ada suplai dari daya dukung alam, makanya kita harus lakukan intervensi dari pemerintah, karena memang suplai dari air berkurang, sementara pemakai air bersih bertambah,”bebernya.
Kata Endang, menghimbau kepada masyarakat dan pemerintah setempat untuk segera melaporkan kepada kami , yakni Pemerintah Kelurahan dan Pemerintah Kecamatan Wua-wua, jika ada warga yang membutuhkan air bersih, agar kami dapat mengambil langkah-langkah yang tepat.
“Kami juga menghimbau dan meneruskan arahan pimpinan bahwa kepada warga masyarakat, kami menghimbau untuk tidak melakukan pembakaran sampah, kalau ada sampahnya cukup dibungkus saja, disimpan ditempat-tempat pembuangan yang telah disediakan, yang selanjutnya nanti petugas kebersihan akan mengangkut. Dan kepada para pemilik lahan untuk menahan diri dulu untuk tidak melakukan pembersihan lahan dan pembakaran lahan, karena ini sangat berbahaya, karena didalam situasi seperti ini, bukan cuma panas, tapi angin juga bertiup, sehingga bisa mempengaruhi apabila terjadi kebakaran,”tandasnya.