FAJAR.CO.ID, KENDARI – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya merampungkan penataan Kawasan Tepi Air Puday-Lapulu di Kota Kendari sebagai destinasi wisata baru di Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU).
“Penataan kawasan kumuh jangan hanya mengerjakan fisik yang sifatnya terbatas, tapi perlu perencanaan serta penataan yang komprehensif. Sehingga, permukiman kumuh dapat ditangani dengan tuntas, melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Basuki mengatakan, upaya penanganan permukiman kumuh perlu dilakukan secara kolaboratif dan terpadu dengan melibatkan pemangku kepentingan hingga tuntas.
Peningkatan kualitas permukiman pada kawasan seluas 14,7 hektare tersebut dilakukan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tenggara, Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Pekerjaan dimulai pada 15 September 2021 dan telah selesai pada Desember 2022, sehingga saat ini telah dimanfaatkan oleh masyarakat.
Keberadaan KOTAKU Puday-Lapulu dapat terus dijaga, sehingga senantiasa menjadi kawasan yang tidak kumuh.
Lingkup pekerjaan kawasan meliputi, Pengaspalan Jalan, Penataan Jalan dan Tangga Dermaga Waterfront City, Jalan Setapak, Ruang Terbuka Hijau (RTH), Tambatan Perahu Masyarakat hingga sarana Mandi, Cuci, Kakus (MCK) dengan nilai kontrak Rp51 miliar.
Kawasan yang berdekatan dengan Jembatan Teluk Kendari ini, juga akan ditata dengan pembangunan Sculpture dan Letter Kota, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal, Area Perbaikan Jaring Nelayan, Tempat Pengeringan Ikan, Gerbang Utama, dan Area Parkiran.