“Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia terjaga berada di posisi 4,94 %, ini lebih baik daripada negara-negara yang lebih maju, bahkan Indonesia berada di atas Amerika” jelasnya
Ia menuturkan inflasi kita relatif terjaga, namun jangan sampai terlena karena tren bulan ke bulannya ada peningkatan sehingga perlu ada langkah-langkah yang diambil.
“Kita jangan pernah bosan mengendalikan inflasi, karena ini menyangkut stabilisasi harga bahan pangan. Adapun survei yang mengkonfirmasi ada dua isu utama di masyarakat yakni tentang lapangan pekerjaan dan stabilisasi harga bahan pangan. Kita melihat gejolak di berbagai negara dipicu oleh masalah pangan, yang berdampak pada gejolak politik dan keamanan,” jelas Mendagri
Sementara itu, Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam laporannya bahwa inflasi Desember 2023 mencapai 0,41 persen secara bulanan dan 2,61 persen secara tahunan.
Perkembangan inflasi dalam sepuluh tahun terakhir, tingkat inflasi yang tinggi umumnya terjadi pada periode-periode Perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), diantar pada momen Puasa-Lebaran serta perayaan Natal dan Tahun Baru.
Pada Desember 2023, inflasi sebesar 0,41 persen, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, namun lebih rendah dibandingkan inflasi Desember tahun 2021 dan 2022.
Adapun penyumbang utama andil inflasi Desember 2023 (m-to-m), dari kelompok makanan, minuman dan tembakau menjadi penyebab inflasi Desember yakni cabai merah, bawang merah, tomat, beras, telur ayam ras dan cabai rawit.
Usai mengikuti Rakor Inflasi Pj. Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto menyampaikan ucapan terimakasih atas peran serta dan kontribusi terhadap inflasi di Sultra dari semula 2, 87 persen, turun menjadi 2,58 persen, dari data bulan September 2023 yang lalu, kita berada diangka 2 tertinggi nasional 3,46 persen, bulan Oktober berada diurutan ke-7 ( dari atas) 3,14 persen, bulan November berada diperingkat ke-20 yakni 2,87 persen dan Desember berada diperingkat ke-21 diangkah 2,58 persen dibawah rata-rata Nasional 2,61 persen dari 34 Provinsi.