“Itulah sebabnya kedepan, Insya Allah, kita dorong investasi manufaktur, investasi agriculture, investasi perikanan, investasi berkeadilan, supaya menyerap tenaga kerja,”jelasnya.
Kata Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini melanjutkan bahwa penyerapan tenaga kerja paling cepat itu apa? UMKM. UMKM itu paling cepat, begitu buka usaha kecil, langsung kanan kiri bisa bekerja, betul tidak?. Dan itu artinya modal untuk sektor informal.
“Coba Bapak Ibu sekarang pikirkan, ini saya ceritakan, 95 persen usaha di Indonesia itu non formal, tapi begitu butuh pinjaman modal, yang mudah-mudah itu, kalau yang formal, kalau informal sulit untuk dapat pinjaman modal, betul gak?. Kapan kita mau maju, kalau sektor informal tidak diberikan kemudahan untuk mendapatkan modal, ini salah satu perubahan aturan yang akan kita lakukan, supaya sektor informal mudah mendapatkan modal, sehingga sektor informal bisa naik kelas,”bebernya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kita ingin besarkan yang kecil, tanpa mengecilkan yang besar. Menguatkan yang lemah, tanpa melemahkan yang kuat. Jadi kebijakan itu harus membuat yang kecil bisa besar. Tapi kalau yang kecil, dibiarkan kecil terus, kapan Republik ini akan maju? Kapan Republik ini bisa setara?.
“Tapi teman-teman sekalian, gagasan perubahan ini semua, harus ada kewenangan, termasuk tadi itu Buruh Bangunan. Mana tadi yang buruh bangunan? Nah itu, terima kasih, anda maju kedepan singkat sekali, pak, kami butuh gaji yang jelas, kami butuh perlindungan tenaga kerja yang jelas, kami butuh tempat tinggal,”imbuhnya.