Lebih lanjut ia mengatakan, jadi kita juga bisa mendorong kegiatan-kegiatan itu, untuk bisa dibantu oleh Pemerintah, misalnya ada kegiatan bansos, atau ada bedah rumah, dan untuk masyarakat tidak mampu bisa dorong juga untuk diusulkan untuk mendapat bantuan seperti itu, selain juga kita dari pengurus juga bisa membantu itu, dan pernah kita lakukan untuk itu.
“Tentu kita berharap, bahwa kita harus kompak, harus bersatu, harus saling mendukung, dan saling bergotong-royong untuk bersama-sama menjadi masyarakat yang memberikan kontribusi yang positif terhadap pembangunan. Kita berharap masyarakat Toraja ini, memberikan warna tersendiri dalam pembangunan di Provinsi Sultra,”ucapnya.
Kata Ketum PMTI Sultra Periode 2023 – 2028 ini, bahwa jumlah anggota kita di Sultra, sudah kita perkirakan sekitar 25 ribu sampai 30 ribu Kepala Keluarga (KK).
“Dan sejak PMTI Sultra terbentuk, saya kira sudah banyak hal yang telah kita lakukan, dulu kita punya mobil ambulance, punya tim untuk membantu masyarakat yang sedang kesusahan atau kesulitan, dan tentu banyak kegiatan lain yang selalu kita lakukan, dan kita sudah berencana membangun rumah adat kami, rumah adat Tongkonan, yang akan dikerjakan di Kota Kendari,”tandasnya.
Sementara itu, ditempat yang sama, Ketua Kastor Kabupaten Konsel, Ipda Frans Rantealang, SH mengatakan bahwa usai dilantik ia akan memulai dengan beberapa program kerja.
“Kita akan mendata semua keluarga Toraja di Kabupaten Konsel, kemudian akan bersinergi dengan Pemerintah Daerah serta menjaga keamanan dan ketertiban dan ikut ambil andil dalam pembangunan di Kabupaten Konsel,”jelasnya.
