Polda Jateng Akui Minta Rektor Buat Video, Pakar Telekomunikasi Sebut Dampak Cawe-cawe Jokowi

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Polda Jawa Tengah mengakui meminta para pimpinan perguruan tinggi membuat video testimoni terkait keberhasilan Pemerintahan Jokowi.

“Polisi mengakui. Kami juga mengerti, polisi itu hanya mengikuti instruksi,” kata Pakar Komunikasi Universitas Airlangga (Unair) Henri Subiakto, dikutip dari unggahannya di X, Rabu (7/2/2024).

Itu didasarkan pada pengakuan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Satake Bayu Setianto.

Ia mengungkapkan pihaknya melakukan hal tersebut, untuk mencegah perpecahan di Pemilu 2024. Agar suasana terus kondusif.

Meski begitu, Henri mengungkapkan apa yang dilakukan kepolisian itu tak terlepas dari gelagat Jokowi. Yang memang sdari awal menyatakan cawe-cawe di Pemilu.

“Ini semua adalah dampak “cawe cawe” dan ketidaknetralan Jokowi,” jelasnya.

Diketahui, adanya tindakan dari kepolisian itu terungkap setelah Rektor Universitas Katolik Soegijapranata, Ferdinandus Hindarto angkat suara.

Ia bercerita diminta orang yang mengaku anggota kepolisian membuat rekaman video pernyataan tentang pemilihan umum dan kinerja pemerintahan Joko Widodo.
(Arya/Fajar)

  • Bagikan

Exit mobile version