Lanjut salah satu warga yang ditemui sedang membersihkan mesjid, berharapan agar got diperlebar.
“Drainase disini lebar tapi ujung sana dia mengecil, pas di depan situ, jadi ini air mengalir baik-baik dari ujung sana, begitu ketemu disitu meluap,” sambil menunjuk drainase yang dimaksud.
Kemudian salah satu warga lainnya yang tinggal dekat Kali Kadia arah Balusu, Aswan Tawulo, warga RT 06, RW 03, Kelurahan Pondambea menyampaikan sejauh ini Ketua RT belum pernah mendata, tapi yang jelas di sekitaran sini ada 7 rumah yang terkena banjir.
“Air kemarin masuk kerumah saya ada sekitar 40 cm, dan disini banyak sekali lumpur disini.
Jangankan bantuan, pemerintah saja tidak pernah saya lihat datang kesini, dan ini sudah banjir yang ketiga,”keluhnya.
Asman mengungkapkan yang jelas ini Kali Kadia sebenarnya, ini kan luapan air dari Kali Kadia, jadi artinya ini Kali ini harusnya di normalisasi. Jadi sebelum banjir atau musim penghujan, di Kali itu kan sudah tumbuh gelajar, bukan saja dipinggir Kali tapi sudah masuk di dalam Kali.
“Saya sudah pernah pergi babat tiga kali, itu sehingga endapan pasir bisa berkurang dan nampak, dan setelah saya habis babat, saya lapor ke Pak RT, tolong kalau bisa, pak, kita sampaikan ke Pak Lurah, kalau bisa ada perhatiannya dalam penanganan Kali, karena inilah pemicu utamanya karena aliran Sungai ini yang agak dangkal, karena banyak sampah, dan kemudian di badan sungai itu sudah tumbuh pohon gelajar, karena disitu kan ada endapan-endapan pasir,”bebernya.
Sambungnya lagi, jadi masa yang 100 meter jaraknya dari yang cantik disana (Taman Kali Kadia), sementara kita di sini kotor, banyak sampah, ini kan menurut kita sebagai warga yang bayar pajak sampai hari ini, menilai ini tidak adil ini penanganannya.