Direktur Keuangan & Umum Pupuk Kaltim, Qomaruzzaman menyampaikan bahwa Program Agrosolution merupakan wujud komitmen Pupuk Kaltim dalam mengedukasi petani tentang bagaimana menjalankan dan mengelola pertanian lebih efektif.
“Program Agrosolution merupakan wujud komitmen Pupuk Kaltim dalam mendukung kesejahteraan para petani, sekaligus meningkatkan produktivitas komoditas pertanian secara terintegrasi melalui pemberdayaan petani. Ini juga salah satu cara Pupuk Kaltim mendorong sektor pertanian Indonesia melalui produksi produk pertanian yang berkualitas. Selain itu, program Agrosolution juga digagas untuk mendorong penggunaan pupuk non subsidi oleh petani, guna mengurangi ketergantungan akan pupuk subsidi dengan target lahan yang jauh lebih produktif,” katanya.
Dukungan Program Agrosolution juga terbukti berhasil menaikkan produktivitas dan provitas dari komoditas pertanian. Produktivitas rata-rata padi mencapai 18 persen, produktivitas rata-rata jagung mencapai 25 persen, produktivitas rata-rata bawang merah 23 persen, dan produktivitas rata-rata tebu mencapai 30 persen.
Khusnia Karin, seorang petani sedap malam dari Rembang mengatakan bahwa program Agrosolution berhasil menaikkan hasil panen sedap malam di 2023 dari 30.000 batang per hektare setiap bulannya menjadi 35.000 batang per hektare yang menunjukkan kenaikan produktivitas sebesar hampir 17 persen.
“Dengan bantuan program Agrosolution dari Pupuk Kaltim, secara perlahan kami sebagai petani dapat memaksimalkan produktivitas komoditas pertanian, khususnya dalam produksi sedap malam. Seiring dengan peningkatan produktivitas tersebut, keuntungan kami para petani tentunya juga meningkat. Ini merupakan suatu kebanggaan dan menjadi motivasi bagi kami dalam memaksimalkan potensi guna mendukung kesejahteraan pertanian di Indonesia,” terangnya.