FAJAR.CO.ID, KENDARI – Persoalan banjir di Kota Kendari masih menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian besar warga Kota Kendari, dan masalah ini belum tertangani dengan baik oleh Pemerintah.
Sejumlah wilayah di Kota Kendari masih selalu menjadi langganan banjir bila musim penghujan tiba dan mengakibatkan ratusan rumah terendam, bahkan ada yang rumahnya hanyut terseret arus air.
Wilayah yang paling terdampak banjir di Kota Kendari menyebar di beberapa Kecamatan di Kota Kendari, mulai dari Kampung Salo, Kecamatan Kendari, Jalan Fajar Merantau, Jalan Lasolo, Kelurahan Sanua, Kecamatan Kendari Barat, Jalan Segar di Kelurahan Pondambea, Kecamatan Kadia, Jalan Durian, Kecamatan Wua-Wua, Jalan Lalodati serta Lorong Veteran, Kelurahan Bonggoeya, Kecamatan Wua-Wua.
Atau berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari terdapat 10 Kecamatan yang terdampak banjir pada awal Maret 2024 yakni Kecamatan Kendari, Kendari Barat, Mandonga, Puuwatu, Kadia, Wua-Wua, Baruga, Poasia, Abeli dan Nambo.
Menanggapi problem Kota ini, Aksan Jaya Putra (AJP) selaku Calon Wali Kota Kendari melihat problem ini sebagai prioritas utama untuk ditangani secara bersama baik itu Pemerintah Kota Kendari, Pemerintah Provinsi dalam hal Dinas Kehutanan Sultra bahkan Pemerintah Pusat melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) dan juga kesadaran masyarakat itu sendiri.
“Saya kira kalau persoalan banjir, kita harus tangani bersama. Contoh salah satu yang paling terdampak di wilayah Kampung Salo dan di Lorong Lasolo. Ini kan harus kita lihat, yang kita harus lihat itu, disitu akan Taman Hutan Raya (Tahura). Tahura itu adalah wilayah kewenangan Pemerintah Provinsi dan wilayah Dinas Kehutanan Provinsi Sultra,”ungkap Ketua Fraksi Golkar DPRD Sultra ini.