Dijelaskan, Tim Penari Sultra akan membawakan Tarian Lulo Alu yang juga berasal dari Kabupaten Bombana. Pihaknya telah menyiapkan penari sebanyak 39 orang dan berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Bombana baik dalam penyiapan tenaga penari maupun pelatihannya.
“Tarian Lulo Alu berawal dari tradisi masyarakat di masa lalu seusai musim panen padi. Setelah panen yang hasilnya melimpah, warga berbondong-bondong berkumpul dan melakukan “moisa” yang berarti menumbuk padi. Proses ini dilakukan dengan penuh suka cita dan dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. Kegiatan moisa menghasilkan beras yang harum dan pulen, dan pesta rakyat pun dimulai,”terangnya.
Belli menambahkan, sejak tanggal 8 Juli lalu, tim penari sudah berlatih secara intensif di Gedung Aula Bahteramas, Kompleks Kantor Gubernur Sultra. Bahkan pada tanggal 6-9 Agustus 2024 ini, tim kurator yang dipimpin oleh kurator kawakan Indonesia, Eko Supriyanto, datang khusus ke Kendari menyaksikan proses latihan dan melakukan penyempurnaan terhadap tari yang dibawakan.
“Eko merupakan nama besar dalam dunia tari Indonesia. Dosen di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta ini mulai dikenal secara internasional saat ditunjuk Madonna menjadi penari latarnya,”
“Ia juga terlibat sebagai salah satu koreografer Opening-Closing Pesta Olahraga ASIAN GAMES 2018 di Stadion Utama GBK, Jakarta. Dia juga berperan sebagai sutradara sekaligus Direktur Artistik Opening-Closing Ceremony ASEAN Para Games XI, Solo 2022,”ujarnya.
Sambungnya, bersama Julie Taymor, Eko didaulat menjadi konsultan tari produksi Walt Disney “Lion King” Broadway Musical di Amerika Serikat. Di kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif, Eko pernah menjadi salah satu kurator Karisma Event Nusantara (KEN) yang digelar setiap tahun.