Menurut Indah, sesuai dengan potensi komoditas Sulawesi Tengah, Pupuk Kaltim pun memiliki produk NPK Pelangi formula khusus perkebunan untuk mendorong produktivitas tanaman sesuai karakteristik lahan. Diantaranya NPK Pelangi 12-12-17-2 dan NPK Pelangi 13-6-27-4, yang cocok untuk beragam tanaman perkebunan seperti seperti kakao, cengkeh, kelapa sawit hingga durian. Efektivitas produk ini pun telah menunjukkan keberhasilan dengan produktivitas pertanian yang lebih meningkat dari sebelumnya.
Selain itu, Pupuk Kaltim juga melibatkan tim ahli dan tenaga penjualan yang siap memberikan informasi hingga konsultasi kepada petani, sehingga segala kendala yang dihadapi dalam sektor pertanian bisa diatasi dan ditangani dengan lebih tepat. Begitu juga di daerah, terdapat tenaga agronomis yang siap mendampingi dan Tim Mobil Uji Tanah yang menjadi layanan perusahaan untuk mendukung kelangsungan lahan.
“Melalui edukasi yang didukung produk berkualitas, peningkatan hasil komoditas untuk sektor pertanian maupun perkebunan optimis mampu dipacu secara maksimal. Hal ini yang menjadi target Pupuk Kaltim dalam mendorong penguatan produktivitas pertanian daerah,” terang Indah.
Dirinya pun mengimbau petani tidak perlu ragu dengan kualitas produk Pupuk Kaltim, karena telah terbukti mampu meningkatkan produktivitas hasil pertanian di berbagai komoditas. Salah satunya di Parigi Moutong melalui demplot hortikultura pada komoditas cabai, dengan hasil rata-rata 500 Kilogram (Kg) per 2.500 batang, dari sebelumnya maksimal 300 Kg/2.500 batang dengan luasan lahan 0,2 Hektare (Ha). Dalam artian, hasil demplot menunjukkan kenaikan produktivitas sebesar 66 persen dari sebelumnya.