“Gempa bumi yang terjadi dengan variasi magnitudo tersebut menjadi hal yang patut disyukuri, sebab energi yang disimpan oleh Sesar atau patahan telah dikeluarkan sedikit demi sedikit,”ucapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa potensi magnitudo maksimum dari setiap Sesar harus dikenali dan menjadi informasi awal untuk kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah daerah dalam menghadapi bencana gempabumi dan tsunami. Potensi dalam hal ini bukanlah merupakan prediksi. Sampai saat inipun, belum ada teknologi yang dapat memprediksi lokasi, kekuatan, dan waktu kejadian gempabumi baik dalam hitungan tahun, bulan, minggu, hari, tanggal, jam, menit, dan detiknya.
“Adanya informasi terkait potensi zona Megathrust dan Sesar dalam memicu gempabumi kekuatan besar, dapat dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan juga pemerintah daerah dalam upaya mitigasi untuk mengurangi dampak akibat gempabumi dan tsunami. Pastikan juga selalu memantau informasi resmi terkait gempabumi dan tsunami yang bersumber dari BMKG,”pungkasnya.(IMR/FNN)