Kenali Potensi Gempa bumi di Sulawesi Tenggara Akibat Sesar, Ini Penjelasan dari Pengamat Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Ahli Madya Stasiun Geofisika Kelas IV Kendari

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, KENDARI – Akhir-akhir ini lagi ramai menjadi perbincangan netizen Indonesia, istilah MEGATHRUST. Megathrust adalah istilah untuk zona pertemuan lempeng utama dunia, salah satu lempeng menujam masuk ke lempeng lainnya pada kedalaman dangkal, yang dapat memicu terjadinya gempabumi berkekuatan besar bahkan menimbulkan tsunami. Wilayah indonesia sendiri berada pada perbatasan 4 lempeng utama dunia, yaitu Lempeng India-Australia, Lempeng Eurasia, Lempeng Laut Filipina, dan Lempeng Pasifik.

“Lempeng-lempeng ini tentu saja bergerak terus menerus karena Bumi masih beraktivitas. Lempeng India-Australia bergerak menujam masuk ke Lempeng Eurasia di laut barat Sumatera dan laut selatan Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara Timur, kemudian berbelok ke laut Banda,” ungkap Imanuela Indah Pertiwi, S.Si, M.Si selaku Pengamat Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Ahli Madya Stasiun Geofisika Kelas IV Kendari kepada FAJAR.CO.ID, Kamis (29/8).

Lanjutnya, pertemuan tiga lempeng utama dunia lainnya antara Lempeng Eurasia, Lempeng Laut Filipina dan Lempeng Pasifik terjadi di laut utara Pulau Sulawesi, dan laut timur Sulawesi Utara, serta laut barat Maluku Utara.

“Pertemuan lempeng berikutnya terjadi di laut utara pulau Papua antara Lempeng Pasifik dan Lempeng Eurasia. Aktivitas pergerakan lempeng ini menyebabkan terbentuknya sesar/patahan di wilayah Indonesia lainnya,”jelasnya.

Bagaimana potensi sesar/patahan menyebabkan gempa bumi di Sulawesi Tenggara?

“Khusus wilayah Sulawesi Tenggara tidak ditemukan adanya Zona Megathrust. Potensi gempabumi di wilayah ini disebabkan oleh aktivitas sesar atau patahan. Tapi sesar/patahan yang ada di wilayah Sulawesi Tenggara juga mempunyai potensi menyebabkan gempabumi dengan magnitudo maksimum tertentu,”ujarnya.

  • Bagikan

Exit mobile version