Serta, Kecamatan Puriala seluas 90 hektare, Amonggedo seluas 80 hektare, Abuki seluas 72 hektare, Kapoiala seluas 45 hektare, Bondoala seluas 31 hektare, dan Anggaberi seluas 25 hektare.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Konawe, Gunawan Samad menyatakan bahwa hasil ini merupakan bukti kerja keras dari para petani di berbagai kecamatan dan dukungan pemerintah daerah dalam penyediaan sarana serta prasarana pertanian.
“Dengan sinergi yang terus dibangun antara pemerintah dan petani, kami optimistis Konawe dapat terus mempertahankan posisi sebagai salah satu lumbung padi di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra),” ungkap Gunawan kepada FAJAR.CO.ID, Jum’at (6/9).
Pemerintah Kabupaten Konawe terus berupaya memberikan berbagai bantuan, seperti alat dan mesin pertanian, pupuk, serta pelatihan bagi para petani, sehingga potensi lahan pertanian di setiap kecamatan dapat dimaksimalkan.
Namun, lanjut Gunawan, masih terdapat sejumlah Kecamatan di Kabupaten Konawe yang belum ada realisasi LTT padi hingga Agustus 2024.
“Seperti Kecamatan Soropia, Lalunggasumeeto, Sampara, Besulutu, Lambuya, Uepai, Wonggeduku, Wonggeduku Barat, Konawe, Anggotoa, Latoma, Padangguni dan Routa belum ada realisasi LTT padi hingga Agustus 2024,” pungkasnya.(IMR/FNN).