“Kemudian, kalau kita lihat pergerakan politiknya, lebih pada situasi psikologi kota, dia banyak main di basis-basis. Nah, tokoh-tokoh yang lain ini kan, belum pernah mencicipi level Wali Kota. Nah itulah yang akan menjadi nilai dia,”jelasnya.
Lanjutnya, kalau kita lihat survei di 2017, saat 6 bulan mendekati Hari H, Abdul Rasak itu memiliki militansi pemilih sebesar 34 persen, dan hasil pilkadanya itu sebesar 36 persen, hanya beda 4 persen dengan Adriatma Dwi Putra (ADP) yang dikomandoi saat itu oleh Ir. Asrun,”jelasnya
“Artinya kalau saya lihat, Abdul Rasak ini berdasarkan kacamata survei dan rilis tahun 2021, militansi pemilihnya tidak goyang, terawat dan sampai saat ini belum berubah,”pungkasnya.
Untuk diketahui, berdasarkan hasil rekapitulasi suara pada Pilwali Kota Kendari Tahun 2017 yakni Adriatma Dwi Putra (ADP)- Sulkarnain Kadir meraih 62.019 suara, Abdul Rasak- Haris Andi Surahman sebesar 55.759 Suara, dan Mohammad Zayat Kaimoeddin-Suri Syahriah Mahmud sebesar 33.501 suara. adapun total suara sah sebesar 151.289 suara. (IMR/FNN)