FAJAR.CO.ID, KOLAKA — PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), bersama mitra kerjanya, PT Petrosea Tbk, memulai serangkaian seremoni First Cut (Pemotongan Perdana) di area Mining IGP Pomalaa yang di mulai pada Jumat, 4 Oktober 2024. Pemotongan Perdana ini menandai tahap awal pengerukan tanah yang merupakan langkah konkret dalam mempercepat realisasi pengembangan proyek tersebut.
Seremoni Pemotongan Perdana bukan sekadar acara simbolis, melainkan menjadi bukti komitmen PT Vale untuk memulai fase konstruksi yang lebih besar. Penandatanganan perjanjian pengadaan dan konstruksi antara IGP Pomalaa dan PT Petrosea Tbk semakin memperkuat keseriusan perusahaan dalam mencapai target yang telah ditetapkan.
Komitmen PT Vale dalam mengembangkan proyek di Blok Pomalaa telah memasuki tahap konstruksi. Menghadapi tantangan industri pertambangan yang semakin kompleks, PT Vale menyadari bahwa pencapaian target harus diiringi dengan dampak positif yang signifikan bagi komunitas dan lingkungan sekitar.
Head of Project Pomalaa, Mohammad Rifai, menyampaikan bahwa proyek ini berjalan sesuai rencana dengan harapan dapat memasuki fase operasional pada tahun 2026. PT Vale sebelumnya telah memulai seremoni Pemotongan Perdana di IGP Pomalaa pada tahun 2023.
“Tantangan ke depan mungkin akan semakin besar, namun dengan dukungan tim yang solid dan semangat yang tak tergoyahkan, saya yakin proyek Pomalaa akan terwujud dengan baik,” ungkapnya.
Penanggung Jawab Operasional PT Petrosea, Lucky Hidayat, juga menekankan pentingnya kerja sama dalam mencapai target. “Kami diberi kepercayaan untuk menyelesaikan pekerjaan di Site IGP Pomalaa hingga Maret 2026. Kami akan mengerjakan 10 area awal, dan jumlah ini akan terus bertambah sesuai dengan perkembangan proyek,” ujarnya, sembari berharap proyek ini akan menjadi tonggak penting bagi semua pihak yang terlibat.