“Selain manajemen waktu yang efektif tiap harinya, kita juga harus mampu menemukan potensi diri kita, dengan membangun karakter diri, perbaiki apa yang kita pikirkan, ucapan kita serta lakukan hal-hal positif sehingga itu menjadi kebiasaan, dan Insya Allah itu akan menjadi takdir kita,”terangnya.
Kata Suci, kemudian, kenali passionmu dan apa goalsnya, kita juga harus memiliki ketrampilan, dan skill yang harus terus kita upgrade.
“Kuatkan ambisi dan kita harus punya mental baja, karena menjadi enterpreneur atau pengusaha kita harus siap bekerja keras, berani mengambil resiko tinggi dan punya tanggung jawab yang besar,”tuturnya.
Politisi Partai Golkar ini juga menyampaikan perbandingan melalui Piramida kemakmuran tentang enterpreneur, profesional dan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Menurut Alumni Universitas Paramadina ini, ASN atau karyawan itu jumlahnya sudah sangat besar di masyarakat, tapi pendapatan terbatas dan ini tidak dapatbl diwariskan jika terjadi apa-apa.
“Begitu juga yang menjadi seorang profesional seperti dokter, notaris, lawyer, pedagang. Ini profesi jasa yang penghasilannya juga besar, tapi klien dari profesi ini tidak dapat diwariskan ke anak-anaknya kecuali jika anaknya berprofesi yang sama dengan orang tuanya,”bebernya.
Olehnya itu kata Suci, kita sebagai mahasiswa harus membuka wawasan berpikir kita agar jangan hanya bercita-cita untuk menjadi ASN jika sudah selesai di bangku kuliah, kita harus juga bisa menjadi seorang pengusaha sukses, caranya seperti yang saya sampaikan diatas, manajemen waktu dan temukan potensi dirimu.