“Sedangkan jumlah entrepreneur masih sangat kecil, akan tetapi menjadi seorang enterpreneur atau pengusaha, hal itu bisa kita wariskan kepada anak dan cucu kita dan kita bisa membuka lapangan kerja nantinya,”jelasnya.
Kata Suci, dan perbedaan antara pedagang dan entrepreneur, kalau pedagang itu hanya sekedar membeli barang kemudian menjualnya lagi dengan harga yang lebih tinggi dari harga beli, misalnya ia beli kelapa harga 5 ribu, maka dia akan jual lagi dengan harga 7 ribu rupiah.
“Beda dengan entrepreneur atau pengusaha, ia beli kelapa, ia kemudian melakukan peningkatan nilai tambah atau biasa disebut dengan hilirisasi, maka kelapa tadi bisa diolah menjadi berbagai macam produk, misalnya es cream rasa kepala muda, sirup coco pandan, santan kara, Nata de coco, batok kelapa dijadikan sendok, sabut kelapa, arang batok kelapa bisa diekspor ke luar negeri,”
“Jadi menjadi seorang enterpreneur atau pengusaha itu penghasilan unlimited dan bisa diwariskan dalam bentuk saham, walaupun anaknya berprofesi lain,”pungkasnya.(IMR/FNN).