Pemprov Sultra Hadiri Rakor Pengendalian Inflasi secara Virtual yang Digelar Kemendagri

  • Bagikan

Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini, melaporkan perkembangan inflasi berdasarkan komponen selama Januari-Oktober 2024.

Ia menyampaikan bahwa komponen inti secara konsisten mengalami inflasi bulanan sepanjang tahun. Pada Oktober, inflasi tercatat sebesar 0,22%, dengan inflasi tahun kalender mencapai 1,91%.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa komponen harga yang diatur pemerintah pada Oktober mengalami deflasi sebesar 0,25%. Meskipun demikian, jika dibandingkan akhir tahun lalu, komponen ini masih mencatat inflasi sebesar 0,42%.

Sementara itu, komponen harga bergejolak mengalami deflasi selama tujuh bulan berturut-turut sejak April, namun pada Oktober deflasi melemah menjadi 0,11%, dan secara tahun kalender menunjukkan deflasi sebesar 2,92%.

Komoditas yang memberikan kontribusi terhadap inflasi bulanan selama Januari-Oktober 2024 antara lain sigaret kretek mesin (SKM), emas perhiasan, kopi bubuk, daging ayam ras, ikan segar, beras, dan bawang merah.

Sementara itu, komoditas yang memberikan kontribusi terhadap deflasi bulanan pada periode yang sama meliputi tomat, cabai merah, telur ayam ras, cabai rawit, daging ayam ras, serta tarif angkutan udara.

Di luar Pulau Jawa dan Sumatera, terdapat 10 kabupaten/kota dengan kenaikan IPH tertinggi, salah satunya adalah Kabupaten Buton Utara (Butur) di Provinsi Sultra dengan IPH 2,07, yang didorong oleh komoditas daging ayam ras, ikan kembung, dan cabai rawit.

Selain itu, Kabupaten Buton mencatatkan IPH 1,09 dengan kontribusi terbesar dari cabai rawit, bawang merah, dan cabai merah.

  • Bagikan

Exit mobile version