Sementara pendampingan off farm, dilakukan dengan dukungan akses permodalan melalui perbankan, jaminan atas risiko gagal panen, serta kepastian pembelian panen oleh trader atau offtaker dengan nilai diatas rata-rata harga pasar.
“Pupuk Kaltim hadir sebagai support system bagi petani. Tidak hanya penyedia pupuk, tapi juga partner kolaborasi petani untuk meningkatkan kesejahteraan lewat melalui peningkatan hasil komoditas pertanian,” lanjut Sukardi Rinakit.
Selain melakukan panen raya, Pupuk Kaltim juga meresmikan Kampung Kompos Biodex Agro Manunggal Tani, sebagai bentuk dukungan perusahaan dalam mendukung pemupukan organik. Biodex merupakan salah satu produk unggulan Pupuk Kaltim yang berperan sebagai bioaktivator dengan kandungan Trichoderma sp, sehingga dapat merombak bahan organik menjadi pupuk kompos yang dibutuhkan bagi tanaman.
“Hal ini juga wujud dukungan Pupuk Kaltim terhadap pertanian berkelanjutan, sehingga daya dukung lahan tetap terjaga dalam jangka panjang,” tambah Sukardi.
Plt. Bupati Banyuwangi Sugirah, mengapresiasi Agrosolution yang diprakarsai Pupuk Kaltim. Kata dia, program ini sangat membantu pemerintah daerah dalam mendorong kesejahteraan petani. Dimana Banyuwangi merupakan produsen buah naga terbesar di Indonesia, dengan luas tanam mencapai 3.786 hektare, dan kapasitas produksi sekitar 82.544 ton per tahun.
Kondisi tanah dan cuaca panas menjadi salah satu faktor pendukung, sehingga komoditas ini tumbuh dan berkembang di Banyuwangi. Bahkan ada petani yang dapat memproduksi buah naga hingga lebih dari 40 ton dalam satu tahun.