Berdasarkan informasi kementerian, dalam setiap SP tersebut terdapat tiga personel, yaitu ahli gizi, pegawai administrasi dan pejabat pembuat komitmen (PPK). Di tingkat SP, PKK kemudian menjalankan tugas pembelian bahan baku pangan langsung dari koperasi produsen. Setiap SP menyalurkan makanan bergizi setiap hari kepada 3.000 penerima manfaat, karenanya dibutuhkan pasokan beras sebanyak 350 Kg, ayam 500 Kg, daging sapi 200 Kg dan susu 600 liter.
Jumran juga menjelaskan, Menteri Koperasi (Menkop) Budi Ari Setiadi sendiri telah menyampaikan cakupan peran koperasi yakni keterlibatannya dalam distribusi program prioritas MBG. Selain merupakan arahan Presiden RI Prabowo Subianto, hal itu juga telah tertuang dalam rancangan awal rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2025-2029.
“Sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo, Koperasi Produsen juga akan terlibat secara aktif dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis atau MBG” tukasnya
Pelaksanaan program ini, lanjutnya, telah pula tertuang dalam RPABD 2025 Pemerintah Kabupaten Konawe, serta tidak hanya melibatkan koperasi produsen, namun juga petani, nelayan, peternak serta masyarakat pada umumya yang berimbas pada perputaran roda ekonomi kerakyatan di setiap desa/Kelurahan di Kabupaten Konawe.
Outputnya, selain penurunan angka kemiskinan, angka stunting di Kabupaten Konawe dapat ditekan dengan intervensi lebih spesifik yang tertuju langsung kepada mereka di masa depan, yakni ibu hamil, ibu menyusui, balita, anak PAUD hingga siswa SLTA.(IMR/FNN).