Dirinya pun menyebut program ini akan terus ditingkatkan, agar kios semakin termotivasi mendukung sektor pertanian melalui penyediaan pupuk berkualitas dari Pupuk Kaltim. Salah satunya produk NPK Pelangi, yang sejauh ini terbukti mampu memacu hasil berbagai komoditas pertanian pada karakteristik lahan berbeda.
Contohnya komoditas jagung di Kabupaten Berau Kalimantan Timur, yang mengalami kenaikan sebesar 92 persen, dari sebelumnya 5 ton per hektare (Ha) menjadi 9,6 ton/ha. Begitu juga untuk hortikultura, seperti tomat di Bolaang Mongondow Timur Sulawesi Utara, dengan peningkatan hasil hingga 33 persen, dari awalnya 4 ton/ha menjadi 6,3 ton/ha.
Sementara pada tanaman perkebunan, kombinasi NPK Pelangi dengan Ecofert dan Biodex turut terbukti mampu memacu kapasitas hasil komoditas. Seperti halnya tebu di Magelang Jawa Tengah, meningkat 32,25 persen dari 60 ton/ha menjadi 85 ton/ha. Peningkatan ini menjadi bukti nyata produk Pupuk Kaltim tidak hanya mendukung ketersediaan input pertanian, tetapi juga secara langsung berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional.
“Melalui produk berkualitas, Pupuk Kaltim akan terus memperkuat posisi sebagai mitra strategis dalam mendukung sektor pertanian dan ketahanan pangan nasional,” tambah Marshal.
Sambutan kios terhadap program Grebek Kios juga terbilang sangat positif. Program ini dinilai tidak hanya sekadar apresiasi, tetapi juga meningkatkan semangat pelaku usaha dalam mendukung kebutuhan petani di tiap daerah.
“Apalagi produk Pupuk Kaltim sangat terbukti kualitasnya, dan selalu tersedia di kios kami. Terima kasih Pupuk Kaltim, atas apresiasi yang telah diberikan kepada kami,” ujar salah satu pemilik kios. (*)