FAJAR.CO.ID, KOLAKA TIMUR – Guna melestarikan budaya dan kearifan lokal, Bupati Kolaka Timur (Koltim) Abdul Azis, SH., MH, mewajibkan seluruh guru dan siswa untuk menggunakan Bahasa Daerah Tolaki setiap Kamis di sekolah masing-masing.
Ia menyadari, bahasa daerah merupakan bagian integral dari identitas budaya dan kearifan lokal masyarakat Koltim, sehingga harus dilestarikan sejak saat.
“Saya baru dari Uluiwoi-Ueesi, di sana kami mendengarkan aspirasi dan masukan masyarakat, ternyata menjaga tradisi dan kebudayaan untuk melestarikan kearifan lokal bahasa daerah ini minta maaf sudah mulai hilang. Salah satunya di Ueesi ternyata anak-anak itu sudah tidak bisa berbahasa Tolaki termasuk di Uluiwoi. Nah, kalau kita tidak bergerak cepat, bisa hilang ini kearifan lokal kita itu, makanya nanti Kadis Dikbud kalau bisa, segera buatkan surat edaran atau perbupnya, supaya diwajibkan setiap Hari Kamis itu semua guru dan murid atau siswa berbahasa Tolaki di sekolah masing-masing,”ungkap Bupati Koltim kepada FAJAR.CO.ID, Selasa (18/3)
Menurut Bupati Koltim dengan melestarikan bahasa daerah Tolaki, masyarakat Koltim dapat mempertahankan warisan budaya dan tradisi daerah ini. Bahasa daerah juga berperan penting dalam membangun kesadaran dan kebanggaan masyarakat terhadap identitas budaya yang ada di Koltim.
“Kita jaga kelestarian budaya kita, hal-hal yang sederhana terkait bahasa daerah kita saja ini mulai hilang, padahal diatas itu mayoritas Ueesi-Uluiwoi orang tolaki, saya tanya bisa bahasa Tolaki,dijawab anak-anak kita agak lupa-lupa pak Bupati. Untuk itu saya sampaikan kepada kadis dikbud kita sepakati hari kamis guru dan siswa mengunakan bahasa tolaki, nanti dibantu juga dengan teman-teman DPRD untuk kita melestarikan kearifan lokal di daerah kita ini,”ucap Bupati.