FAJAR.CO.ID, KENDARI – Beberapa waktu terakhir, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari sangat intens melakukan pembenahan, penataan dan revitalisasi destinasi wisata Pantai Nambo yang berada di Kecamatan Nambo, Kota Kendari. Terkait hal ini berbagai suara publik muncul untuk menanggapi pergerakan atas program tersebut. Tak urung salah satu Praktisi Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) angkat bicara terkait hal ini.
Ahmad Nizar, salah satu Praktisi Pariwisata Provinsi Sultra, memberi tanggapan atas euforia Pantai Nambo belakangan ini dan cukup meramaikan ruang publik.
Menurutnya reaksi publik pasti akan ada pada 2 sisi berbeda, yaitu positif dan negatif tinggal pemerintah melihat sudut pandang atau prespektif yang diambil dari masyarakat atas tanggapan terkait Pantai Nambo itu sendiri.
“Pantai Nambo sebenarnya salah satu destinasi yang cukup di “manjakan” selama ini. Karena infrastruktur di dalamnya adalah dukungan penuh pemerintah, karena memang lahan pemerintah, dan kondisi ini memang cukup strategis untuk pengembangan kawasan. Namun yang perlu diingat adalah dalam dunia pariwisata kita mengenal Masterplan pengembangan untuk beberapa kurun waktu kedepan,”
“Jadi asas keberlanjutannya jelas tertuang dalam sebuah dokumen. Karena pariwisata bukan soal beda pemimpin beda sentuhan, tapi bagaimana sustainable tourismnya berjalan untuk dampak positif bagi masyarakat yang tidak pernah berganti disekitar kawasan,” ujar Ahmad Nizar kepada FAJAR.CO.ID, Minggu (8/6).
Menurutnya, Pantai Nambo sudah pernah diidentifikasi dalam sudut pandang Kampung Wisata. Karena memang Pantai Nambo sudah memiliki Surat Keputusan (SK) Walikota Kendari tentang penetapannya sebagai Kawasan Kampung Wisata.