“Kami sudah meminta surat persetujuan belajar tatap muka dari para orang tua siswa, semua menginginkan anaknya untuk belajar tatap muka di sekolah, tapi kita harus patuh pada regulasi,”katanya.
Sejak pandemi Covid-19 mewabah sejak bulan Maret 2019, siswa mulai diliburkan dan proses pembelajaran berlangsung secara daring dari rumah.
Ketika model pembelajaran daring dinilai tak efektif, Dikbud Muna menerapkan strategi lain, memadukan belajar daring dan tatap muka terbatas di sekolah, dimana sekali seminggu siswa secara bergiliran datang ke sekolah untuk diberi arahan, tugas dan penguatan pembelajaran oleh guru, sehingga ikatan antara guru dan murid tidak terputus.