FAJAR.CO.ID, MAMUJU – Sejumlah pejabat dan kepala dinas lingkup Pemprov Sulbar mendapat sorotan publik. Bagaimana tidak, sebanyak 27 tenda bantuan BNPB habis dibagi-bagi untuk pejabat dan kepala OPD. Kondisi berbeda untuk warga bisa. Kok bisa?
Bahkan dari pantauan FAJAR, sejumlah pejabat memboyong tenda itu ke rumah pribadi mereka. Tenda itu terpasang di depan rumah Kadis Kehutanan, Hamzah dan rumah Asisten II, Junda Maulana di BTN Graha Nusa II, Rabu 27 Januari.
Agar tidak mencolok, tenda berwarna oranye yang terpasang di rumah Hamzah itu tampak ditutupi dengan terpal, sehingga tulisan BNPB tidak kelihatan. Sedangkan tenda yang dikuasai Junda terpasang di garasi mobilnya.
Sementara para penyintas di pengungsian sangat membutuhkan tenda. Di Dusun Pammombong, Kelurahan Simboro, Kecamatan Simboro, Mamuju mereka hanya memanfaatkan satu terpal dari relawan berukuran sekitar 4×6 meter untuk berteduh. Di tenda pengungsian ini sedikitnya ada 30 orang jiwa dari tujuh kepala keluarga. “Di tenda ini kami semua tidur,” kata seorang penyintas Rahmatia
Begitupula warga Dusun Batu Lappa yang mengungsi di ketinggian kampung mereka. Tanpa terpal, mereka terpaksa tidur di lorong-lorong berteduh dekat kandang ayam potong.
Ketua Komisi IV DPRD Sulbar, Sudirman menyoroti pembagian tenda bantuan BNPB yang dikordinir oleh BPBD Sulbar ini. Menurutnya, kebijakan itu perlu dievaluasi.
“Kami selaku anggota dewan menilai tidak sepantasnya seorang pejabat melakukan seperti itu. Kami sudah agendakan untuk memanggil BPBD dengan Dinas Sosial. Selain soal pembagian tenda kita juga mau pertanyakan kebijakan lainnya pascagempa,” kata legislator Golkar ini.