Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Rendi Kurniawan mengatakan, gelombang cukup tinggi antara 4 hingga 6 meter masih berpeluang terjadi di perairan selatan Cilacap hingga Samudra Hindia selatan Cilacap sejak Selasa (2/2) hingga Kamis (4/2).
Ini karena pola angin Indonesia bagian utara pada umumnya bergerak dari barat laut hingga timur laut dengan kecepatan angin berkisar 4 hingga 25 knot.
Selain gelombang tinggi, bencana Hidrometeorologi dengan hujan ekstrem sangat berpotensi menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor serta hujan lebat disertai kilat/petir yang dapat membahayakan bagi publik.
Kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang menyebabkan terjadinya potensi bencana hidrometeorologi, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana,” pungkasnya. (fin)