Politisi senior ini justru mempertanyakan pernyataan SBY. Yakni soal Demokrat tidak akan dijualbelikan.
Menurutnya, mantan orang nomor satu di Indonesia itu semestinya tidak lagi memberikan pernyataan situasi internal partai. Posisi Ketua Majelis Tinggi, dinilai tak lagi memiliki garis komando.
https://69985ff40a62fecb0602236980363c8c.safeframe.googlesyndication.com/safeframe/1-0-37/html/container.html Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Kader Muda Demokrat (KMD) Aswin Ali Nasution mengatakan telah terjadi krisis kepemimpinan di Demokrat. Ia pun meminta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mundur sebagai ketua umum Partai Demokrat.
“Dengan rasa hormat lagi kami minta kepada ketua umum AHY untuk mundur sebagai ketua umum DPP Partai Demokrat,” ujarnya.
Ia melanjuutkan, petinggi partai seharusnya lebih humanis dan menyatukan seluruh kader di internal partai. Menurutnya, solusi dari masalah tersebut dengan menggelar KLB yang sesuai dengan AD ART partai.
“Sesuai anggaran dasar, sesuai anggaran rumah tangga adalah kongres luar biasa,” ujarnya.
Bahkan, ia mengaku telah meminta beberapa tokoh untuk memimpin Demokrat. Hal ini untuk menghadapi kontestasi di 2024 mendatang. Salah satu tokoh yang dinilai pantas menjadi ketua umum adalah Moeldoko.
Selain Moeldoko, Aswin menyatakan pihaknya juga meminta Edhy Baskoro Yudhoyono alias Ibas untuk menjadi sekretaris jenderal. “Itu yang telah kita sampaikan langsung kepada beliau,” tandasnya. (khf/fin/fajar)