S mengatakan, sebagai kepala sekolah, apalagi sekolah berbasis agama, seharusnya mendidik akhlak mulia. Bukan malah menjadi predator bagi murid-muridnya.
”Kebejatan, kebiadaban kepala sekolah, AB, tidak layak didiamkan. Lelaki biadab ini telah merusak masa depan putri saya. Dua tahun lebih kami bersusah payah mencarikan biaya SPP yang sering nunggak, di akhir pendidikan putri saya dihancurkan dengan perbuatan biadab,” ucap S kecewa.
Dia kemudian melaporkan dugaan pelecehan seksual itu ke Polrestabes Surabaya pada Rabu (3/3).
”Saya berharap agar kepala sekolah itu tak hanya dicopot dari jabatannya tapi juga mendapat hukuman yang pantas atas apa yang dilakukan terhadap R dan mungkin korban lainnya,” ujar S. (jpc/fajar)