SULTRA.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan berkunjung ke Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 18 Maret 2021 mendatang. Sayang, kedatangan orang nomor satu di Indonesia itu ditolak oleh sebagian pihak.
Salah satunya dari mahasiswa yang mengatasnamakan diri sebagai Gerakan Rakyat dan Mahasiswa Indonesia (Gerak Misi). Kontroversi berujung bentrok besar-besaran pada UU Cipta Kerja Oktober 2020 lalu, masih membekas di hati mereka.
Koordinator Aksi Gerak Misi, Nur Hidayat mengatakan, UU tersebut dianggap tidak memihak pada kaum buruh dan disahkan oleh pemerintah.
“UU itu kami Anggap sebagai UU yang hanya bicara finansial belaka dan pemenuhan keuntungan pribadi maupun kelompok,” katanya, Minggu (14/3/2021).
“Maka dengan problem yang saat ini tak kunjung terselesaikan dan jika memang presiden RI tetap ingin berkunjung, kami pastikan Sulsel, akan tidak kondusif. Rute yang akan ditempuh presiden RI akan kami blokade,” sambung dia.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani, mengusulkan kepada Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, agar Presiden Jokowi bisa meresmikan penggunaan jalan tol AP Pettarani, saat melakukan kunjungan kerjanya ke Sulsel.
Apalagi, peresmian jalan layang tersebut sempat tertunda sebelumnya. Direncanakan Jokowi akan berkunjung pada 18 Maret mendatang.
“Waktunya memang terbatas, hanya 12 jam. Tapi jika memungkinkan, di sela kunjungan kerja kali ini bisa dilakukan peresmian jalan tol AP Pettarani. Mungkin cukup penandatanganan prasasti saja,” usul Abdul Hayat.