“UHO itu tiap tahun menerima mahasiswa baru sebanyak 8.000 mahasiswa Baru dengan uang kuliah tunggal (UKT) sebesar 3 juta sampai 4 juta per semester, jika setiap pemerintah daerah dari 17 Kabupaten Kota di Sultra mengalokasikan beasiswa sebanyak 100 orang dengan asumsi UKT sebesar 3 juta berarti hanya sebesar 300 juta pertahun per Kabupaten Kota dan itu bukan uang besar untuk pemerintah Kabupaten Kota di Sultra, dan kalau ini bisa terealisasi berarti ada 1.700 mahasiswa baru yang dapat manfaat dari alokasi anggaran tersebut, Itu baru dari Kontribusi dari pemerintah Kabupaten dan Kota se Sultra,” sambungnya lagi.
Rektor UHO juga kembali mempertanyakan bagaimana dengan perusahaan tambang yang saat ini juga sedang beroperasi di Provinsi Sulawesi Tenggara, jika mereka juga bisa berkontribusi untuk dunia pendidikan
” Misalnya ada 10 Perusahaan Tambang yang ada di Sultra mengalokasikan beasiswa untuk 200 orang mahasiswa baru, itu berarti ada 2.000 mahasiswa baru yang dapat tercover, dan kalau ada 20 perusahaan tambang berarti ada 4.000 Mahasiswa baru yang akan terbantu, dan itu sudah 50 persen dari total mahasiswa baru yang ada di UHO tiap tahunnya, artinya sekitar 50 persen mahasiswa baru dapat menikmati pendidikan gratis,” ungkapnya.
“Ya, kalau ada 20 perusahaan tambang yang berkontribusi sebesar 500 juta pertahun untuk dunia pendidikan di UHO, insya Allah 50 persen mahasiswa baru UHO bisa gratis dari Biaya UKT yang nilainya rata-rata paling mahal sebesar 3 juta rupiah per semester,” pungkasnya