SULTRA.FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh pemerintah daerah (pemda), baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota untuk segera membelanjakan APBD yang masih banyak mengendap di bank.
Ia melihat, transfer dari pemerintah pusat ke daerah selama ini belum banyak dibelanjakan, dan justru terparkir di bank hingga mencapai Rp182 triliun.
Menurutnya, hal itu dapat mempersendat laju pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. “Hati-hati, akhir Maret saya lihat di perbankan daerah ada Rp182 triliun. Tidak semakin turun, semakin naik. Naik 11,2 persen,” kata Jokowi dalam siaran video Pengarahan Presiden RI kepada Kepala Daerah se-Indonesia Tahun 2021, Kamis, 29 April.
Jokowi menyebut, dari data yang ada ini menunjukkan Pemda tidak segera membelanjakan anggarannya. “Bagaimana pertumbuhan ekonomi daerah mau naik kalau uangnya disimpan di bank. Hati-hati,” tegasnya.
Terlebih lagi, Jokowi memperhatikan, angka belanja yang tinggi di tingkat pemda baru terjadi untuk belanja pegawai. Namun, itu juga baru sekitar 63 persen.
“Sejauh ini, belanja modal per Maret kemarin baru menyentuh 5,3 persen. Padahal ia menegaskan perputaran uang itu sangat menentukan pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Jokowi mengaku, selama ini sering melakukan kunjungan ke Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian untuk mengingatkan semua pemerintah daerah agar segera Belanjakan APBD, baik yang bersifat belanja aparatur maupun modal.
“Terpenting belanja modal. Ini harus disegerakan, sehingga terjadi peredaran uang di daerah. Hati-hati, Rp 182 triliun ini uang yang sangat guede sekali,” tegasnya.